Judul : Orang-orang Biasa
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Penerbit Bentang
Cetakan : Pertama, Februari 2019
Tebal : 262 halaman
Karya Pak Cik Andrea Hirata yang
membuatku jatuh cinta lagi pada buku setelah sekian lama tidak bisa menuntaskan
membaca satu bukupun.Buku ini mengingatkanku pada buku
Andrea Hirata yang lain yaitu Sirkus Pohon. Sama-sama bisa membuatku tertawa
terpingkal-pingkal dan juga menangis terharu. Paket komplit.
Orang-orang Biasa bercerita tentang
kehidupan peduduk kota Belantik. Inspektur polisi Abdul Rojali dan asistennya
Sersan P. Arbi sungguh sangat mendambakan terjadi kasus besar yang
bisa mereka tangani. Kasus narkoba, perjudian, prostitusi tidak pernah terjadi di Belantik. Maklum, bertahun-tahun tinggal dan bertugas di kota kecil,
kasus yang terjadi tidak lain hanyalah pencurian kecil-kecilan yang bisa
dihitung dengan satu jari tangan selama setahun.
Tapi siapa menyangka, akan ada sekumpulan kawan yang mempunyai misi besar merampok bank di Belantik. Mereka
bukan komplotan penjahat atau perampok professional, mereka hanyalah sekelompok
orang biasa yang bahkan sejak SD dianggap guru mereka sebagai anak-anak yang
berpikir lamban, pesimis, dan tidak punya masa depan.
Bagaimana bisa orang-orang biasa
yang bekerja sebagai pekerja serabutan, sopir mobil sedot WC, penjual Koran atau
motivator gagal bisa mempunyai ide merampok sebuah bank? Mereka melakukannya
demi sebuah tujuan mulia. Agar bisa mendapatkan uang untuk biaya kuliah Aini, putri Dinah, salah satu diantara kawanan itu yang diterima di fakultas kedokteran. Bahkan mereka sudah bertekad untuk merampok uang sebesar biaya kuliah Aini. Tidak kurang, tidak lebih. Eh, bukan merampok sebenarnya. Lebih tepatnya, meminjam dari bank. Mereka juga bertekad, akan mengembalikannya suatu saat nanti.
Persiapan perampokan bank yang
membuat mereka harus mengadakan rapat rahasia berkali, yel-yel penyemangat aneh yang
diciptakan sang motivator amatir, sampai skenario perampokan maha ajaib sungguh sebuah bacaan yang
menyenangkan.
Buku ini adalah cerita tentang persahabatan, juga tentang kejujuran dan ketulusan. Dari orang-orang biasa yang seringnya dianggap sebelah mata oleh orang lain.
Bagaimana akhirnya cerita perampokan bank mereka? Apakah berhasil? Baca saja yuk..Ada kejutan di akhir
kisahnya.
0 Comments