Insecure Gara-gara kata orang? Yuk mengubah insecure menjadi bersyukur.
Resume Kajian Online bersama Ustadz. Hilman Fauzi
Hari / Tanggal : Selasa/ 10 Nopember 2020
Penyelenggara : @terangjakarta
Siapa yang pernah mengalami Insecure? Kalau bertanya padaku, aku akan menjawabnya tanpa pikir panjang. Iya, aku sering mengalami insecure. Ada banyak hal yang menyebabkan aku insecure pada diriku sendiri. Itulah kenapa, saat aku melihat flyer kajian online yang ada judul insecurenya, aku langsung tertarik ikutan. Apalagi ditambah ada ustadz Hilman Fauzi yang menyampaikan kajian. Makin semangat belajar dong akunya hahaha. Belajar bareng aku juga yuk. Ini kutuliskan resumenya ya..
Pernah merasa tidak aman/tidak percaya diri, menganggap diri lebih rendah/buruk dari orang lain? Suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain, haus akan pengakuan/pujian dari orang lain? atau lebih fokus pada kekurangan diri dibanding memaksimalkan potensi yang dimiliki? Kalau satu saja dari semua pertanyaan itu ada pada kita, berarti kita sudah mengalami insecure.
Insecure ini bisa karena bentuk tubuh, warna kulit, jodoh, pekerjaan, materi, atau yang lain. Dan tiap orang mempunyai tingkat dan penyebab insecure yang berbeda pula. Setelahnya kita akan belajar bagaimana agar kita tidak insecure lagi. Caranya adalah :
1. Menerima keadaan diri sendiri
Berdamai dengan segala kekurangan dan kelebihan diri. Di QS. Ar-Rum:22 disebutkan bahwa semua sudah diatur dengan sebaik mungkin oleh Allah.
Jika kita sudah mampu berdamai dengan segala kekurangan yang ada dalam diri, maka perkataan buruk dari orang lain tidak akan berarti apa-apa. Dengan menerima keadaan diri sendir, ini berarti kita ridha atas ketentuan Allah. Ridha adalah suatu kondisi untuk menerima dan melapangkan hati untuk selalu berprasangka baik atas semua yang diperoleh dan berusaha mengambil hikmah terbaik untuk bisa semakin dekat kepada Allah.
Jika kamu merasa insecure melihat teman-temanmu sudah menikah sementara kamu belum, bisa jadi hikmahnya adalah kamu sedang diberi kesempatan untuk lebh banyak belajar dan mempersiapkan diri, atau kamu jadi bisa meluangkan lebih banyak waktu dan kebaikan untuk orang tuamu. Terima saja, lapangkan hatimu!
2. Sempurnakan Ikhtiarmu
Hidup ini sudah didesain oleh Allah dengan sempurna. Maka, sempurnakan penerimaanmu, sempurnakan sudut pandangmu, sempurnakan ikhtiarmu agar selaras dengan sudut pandang-Nya. Bagaimana menyempurnakan ikhtiar yang benar? Dengan membantu orang lain, menyebarkan kebaikan, memaafkan orang lain, memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah kita.
3. Tidak Sibuk Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Bentuk rupa dan jalan hidup masing-masing orang sudah diatur oleh Allah. Yakinkan diri bahwa kita memiliki nilai lebih dan unik. Lihat kelebihan orang lain hanya sebagai motivasi, bukan malah menjadikan tidak percaya diri. Pahami juga bahwa Allah akan menilai manusia berdasarkan keimanan dan ketakwaannya, bukan karena bentuk tubuhnya, hartanya, jabatannya.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-menegnal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat : 13)
4. Perbanyak Bersyukur atas Nikmat yang Diberikan Allah
Bagaimana cara melatih rasa syukur kita:
Mengakui dan menyadari bahwa Allah telah memberikan kita banyak nikmat.
Menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah daripada masalah yang sedang dihadapi.
Jangan gelisah dengan apa yang belum dimiliki sehingga lupa dengan apa yang telah diberi
Menyibukkan diri dalam ketaatan kepada Allah.
Yang terakhir adalah, semua ada waktunya. Jangan sibuk membandingkan hidup kita dengan orang lain. Tidak ada perbandingan antara matahari dan bulan. Mereka bersinar saat waktunya tiba.
Penutup :
“Jika kamu sedang berada di jalan kebaikan, jangan sibuk mendengarkan ucapan atau komentar orang lain, karena setiap orang akan melihatmu dari sudut pandang yang berbedabeda”
Semoga resume kajian kali ini, bisa membuatku sedikit demi sedikit membuang insecure yang bersemayam di diri. Bagaimanapun juga insecure membuat kita terhalang untuk melakukan banyak kebaikan yang seharusnya bisa kita lakukan.
#OneDayOnePost
#ODOP
#Day69
0 Comments