Akhir tahun 2019 kemarin, adalah saat paling istimewa untukku dan teman-teman di Yuk Main, komunitas bermain dan belajar anak di kota Kudus. Di ulang tahun ke empat Yuk Main bulan Desember yang lalu, kami berhasil menerbitkan buku kami yang pertama.
Buku Keseruan Bermain dan Belajarku ini memang buku istimewa bagi kami. Sebelumnya apalah kami ini, komunitas kecil di sebuah kota yang jauh dari hingar bingar kota besar. Bagaimana bisa kami, yang hanya terdiri beberapa orang relawan yang masing-masing sibuk dengaan pekerjaan dan kegiatan masing-masing, masih bisa bertahan selama 4 tahun.
Dan 4 tahun memang sungguh tidak mudah, untuk itu aku dan mba Dini ingin merayakannya dengan sesuatu yang berbeda. Bukan hanya perayaan playdate atau acara khusus yang biasa kami buat setiap tahun. Kemudian, tercetuslah ide untuk menerbitkan buku tentang Yuk Main.
Buku Keseruan Bermain dan Belajarku adalah sebuah buku yang bercerita tentang Yuk Main. Di dalamnya ada cerita perjalanan Yuk Main dari awal berdiri sampai 4 tahun ini. Selain itu juga ada ringkasan playdate dari bulan ke bulan, dan rahasia “dapur” Yuk Main yaitu bagaimana cara kami menyiapkan sebuah acara playdate setiap bulannya.
Selain itu ada tulisan cerita kebersamaan dengan Yuk Main dari orang-orang yang berbeda. Selain dari sisi foundernya yaitu aku dan Mba Dini, ada juga tulisan dari relawan, narasumber yang pernah bekerja sama dengan Yuk Main, orang tua peserta dan yang paling istimewa adalah adanya tulisan dari anak-anak peserta playdate.
Bagaimana bisa anak-anak menjadi kontributor sebuah buku? Bisakah anak-anak menulis pengalaman mereka mengikuti playdate? Awalnya kami pikir akan susah sekali meminta anak-anak menulis. Tapi kami harus mencoba dulu untuk mengetahuinya. Kami kemudian mengadakan playdate menulis untuk anak-anak.
Playdate menulis diikuti oleh peserta yang berusia 8 sampai 11 tahun. Diajari Kak Reyhan, seorang penulis salah satu teman kami, anak-anak belajar untuk menulis pengalaman mereka dalam mengikuti playdate Yuk Main. Anak-anak dibebaskan untuk menulis cerita versi mereka sendiri, tanpa campur tangan orang tua atau kakak-kakak relawan.
Hasilnya? Luar biasa. Ada banyak naskah yang dikirim ke kami dan tidak ada yang sama. Ada yang hanya menulis tiga paragraf singkat, tapi juga ada yang menulis berlembar-lembar cerita pengalaman secara detil dari semua playdate yang diikuti. Semuanya dengan bahasa anak-anak yang polos, ringan, dan kadang agak sulit dimengerti hahaha. Naskah dari anak-anak sengaja tidak kami edit banyak. Hanya membenarkan kesalahan-kesalahan penulisan. Selebihnya, kami biarkan naskah sesuai tulisan anak-anak aslinya.
Proses pengumpulan naskah, editing, sampai pengurusan ISBN dan pencetakan buku, memakan waktu sekitar dua bulan. Memang hanya 100 buku yang kami cetak, tapi aku yakin, ada anak-anak, orang tua, dan kakak-kakak relawan yang bahagia membaca tulisan mereka di buku itu. Juga semoga ada banyak orang yang akan terinspirasi setelah membaca buku Keseruan Bermain dan Belajar Bersama Yuk Main.
#OneDayOnePost
#ODOP
#Day59
0 Comments