Assalamualaikum. Hai semuanyaaaa…
Aku kembali di rumah kesayangan ini hahaha..Maafkan sempat menghilang lama. Ada beberapa amanah yang harus kuselesaikan dulu selama beberapa waktu. Dan sekarang, InsyaAllah aku akan rajin menulis di sini kembali. Doakan lancar yaa
Nah, pertama, aku ingin menulis tentang 2020 recap. Waah, sudah tahun baru kan ya. Bukankah waktu sedemikian cepat berlalu?
Sebelumnya, akan kubagikan satu foto yang ada di vision board tahun 2020 yang kupasang di dinding kamar. Ini adalah semacam doa atau afirmasi yang terus menerus kulihat setiap hari sepanjang tahun. Vision board ini kubuat di awal tahun 2020 lalu. Dan saat aku melepaskannya dari dinding untuk menggantinya dengan yang baru, aku terpaku melihat betapa semuanya yang kutuliskan di situ telah terwujud.
1. Bertemu dengan banyak orang baik.
Aku menghitung orang-orang baru yang kukenal dan yang bersikap sangat baik padaku. Bahkan kesepuluh jari tangankupun tidak cukup saat kuhitung satu demi satu orang baru dalam hidupku yang telah begitu baik kepadaku. Alhamdulillah.
2. Dijauhkan dari orang-orang yang tidak baik.
Bagaimanapun juga, aku tahu pasti ada alasannya Allah membuatku harus dipindah tempat bekerja di kota lain. Mungkin inilah maksudnya kan? Dijauhkan dari orang-orang yang tidak baik untukku dan hidupku.
3. Belajar banyak hal baru
Satu tahun kemarin, luar biasa pelajaran yang aku dapat. Mulai dari pelajaran menulis, speech public, mental health, dan beberapa hal baru yang kupelajari seperti presentasi, editing gambar ataupun video. Yes, I did it well.
4. Menjelajahi banyak tempat baru
Sejujurnya, tidak pernah terpikir dalam otakku, bahwa saat aku menulis “menjelajahi” di sini adalah berarti aku akan dipindah tugaskan ke kota lain yang benar-benar asing bagiku. Meskipun hanya di kota sebelah, tapi tetap saja aku tidak punya pengalaman sama sekali menjelajahi desa-desa di sana yang harus kudampingi. Allah benar-benar mengabulkan doaku. 100 %. Hari-hari saat aku berkeliling desa-desa yang asing bagiku, kesasar, mengandalkan gps dan maps yang sering nggak tepat, bertanya ke orang lain yang malah membuatku semakin kebingungan, dan banyak kisah “menjelajahi tempat baru”. Bukankah seru sekali? Bangettt..!
5. More Smile Less Cry
Dibanding tahun 2019, aku tahu aku lebih sedikit menangis. Alhamdulillah. Luka yang dulu mulai terbiasa kurasakan. Banyak orang-orang yang memberiku alasan untuk tersenyum lebih banyak dan bersyukur lebih besar dari sebelumnya. Menangis? Tentu saja masih. Ada saat-saat seperti aku menangis sepanjang perjalanan pulang kerja, sesenggukan saat membaca Al Quran dan di malam-malam ketika bersujud. Tapi, hatiku sudah jauh lebih baik sekarang.
Tahun 2020ku diwakili oleh 3 foto ini :
1. Ini adalah basecamp kota tempatku bekerja.
Sampai sekarangpun aku masih takjub bagaimana aku bisa dipindahkan di kota ini. Belasan tahun bekerja di kota sendiri, yang dekat dengan rumah, yang bisa pulang dan pergi kapan saja, dan tiba-tiba tahun 2020 semuanya berubah total. Banyak perubahan, membutuhkan ekstra tenaga, pikiran dan materi tentu saja. Tapi ajaibnya, I love it. Aku menikmatinya. Aku menyukai sudut-sudut desa dampinganku, orang-orang baik di sana, dan teman-teman yang membantuku bahkan tanpa kuminta. It’s more than enough. Aku sangaaaat bersyukur.
2. Aca
My reason. Alasanku bertahan dan tetap kuat bahkan di saat aku sendiri merasa tidak sanggup untuk sekadar berdiri. Yang dulu adalah kelemahanku tapi kini kujadikan sumber utama kekuatanku untuk terus berjuang membuat Allah ridho padaku. Yang makin kusadari, bahwa apapun yang terjadi, aku hanya harus percaya bahwa Allah selalu punya rencana terbaik untukku. Bahwa aku hanya terus memberi contoh terbaik baginya untuk mencintai, berbagi, berkarya, dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang. Karena lihatlah, dia tumbuh semakin besar, akan segera mempunyai kehidupan sendiri, dan hanya kebaikan-kebaikanlah yang semoga bisa selalu menjaganya bahkan saat aku tidak ada lagi di dunia ini.
3. Bapak
Akhir tahun kemarin, Allah sangat baik padaku dan membuatku bisa ke makam bapak tepat di hari ulang tahunku. Dua tahun sudah meninggalnya beliau. Dan saat itu, di makamnya, aku meminta maaf. Maaf untuk masih sering menangis, dan maaf untuk sebuah nama yang kini telah kuikhlaskan untuk kulepaskan. Nama yang kubisikkan padanya di hari-hari terakhirnya. Maaf telah mengecewakanmu Pak.
Selebihnya, tahun 2020 adalah tentang pandemi hehehe.. Eh, Tahun 2020 juga membahagiakan bagi kami sekeluarga. Ada pernikahannya Tante Anik, berarti bertambah lagi satu keluarga baru dan banyak perubahan karenanya.
Dua kata untukku di tahun 2020 adalah BELAJAR MENERIMA. Belajar menerima perubahan-perubahan, menerima kenyataan menyakitkan, menerima bahwa aku memang belum layak untuk diperjuangkan dan harus berjuang lebih keras lagi untuk hidup kami sendiri.Tapi kami juga menerima begitu banyak hal baik yang bisa disyukuri.
Tahun 2020 menjadikanku semakin kuat. Menjadikan kita semakin kuat juga kan? Dan tahun ini, sudah saatnya bagiku bangkit. Setelah belajar menerima dan mengikhlaskan semua yang terjadi, tahun ini, waktuku melangkah lagi. Memperbaiki diri dari hari ke hari. Salah satu harapanku adalah tidak hanya dikelilingi orang-orang baik, tapi juga bersama dengan orang-orang yang menemaniku tumbuh. Yang lainnya, akan ada di vision board 2021 doong hahaha..
Terakhir, berjuta syukur di tahun 2020 yang telah terlewati. Semua hal yang menyenangkan dan menyakitkan hanyalah sebuah pertanda bahwa Allah sangat baik padaku. Selalu. Jadi, mari siapkan diri untuk syukur dan sabar di tahun 2021. InsyaAllah akan menyenangkan dan penuh dengan kebaikan. Aamiin.
Bismillah untuk 2021!!
2 Comments
Semangat kaka aku selalu medukungmu 🤗🤗
ReplyDeleteS...E...M...A...N...G...A...T
ReplyDelete